MUI Keluarkan Fatwa Haram, Daftar 121 Produk yang Diboikot Terkait Israel-Palestina


 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa haram terhadap sejumlah produk yang dianggap memiliki koneksi atau mendukung Israel dalam konflik dengan Palestina. Fatwa ini mencerminkan respons tegas dari MUI terhadap dukungan terhadap negara yang menjadi pusat perhatian dunia ini. Berikut adalah daftar 121 produk yang diboikot menurut fatwa MUI, sebagaimana dilansir dari akun Instagram @hijrahpedia.


Daftar Produk yang Diboikot:

Fast Food:

McDonald’s

KFC

Pizza Hut

Burger King


Minuman dan Makanan Ringan:

5. Starbucks

Subway

Lays

Pringles

Kitkat

Magnum

Oreo

Twix

Mars

Cheetos

Milo

M&Ms

Cornflakes

Coca Cola

Pepsi

Fanta

Aqua

Produk Perawatan Pribadi:

22. Rinso

Molto

Pepsodent

Close up

Craft

Biskuat

Dontos

Sariwangi

Lipton

Nestea

Royco

Knoor

Maggi

Vit

Garnier

Nivea

Loreal

Reaksi Masyarakat Terhadap Boikot:

Fatwa ini langsung mendapatkan respons positif dari masyarakat Indonesia. Banyak konsumen yang menyatakan dukungan terhadap keputusan MUI dengan menghentikan pembelian produk-produk yang masuk dalam daftar tersebut. Gerakan boikot juga muncul di media sosial sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Tantangan dalam Boikot:

Meskipun fatwa ini mendapat dukungan, tantangan terkait implementasinya muncul. Beberapa produk yang terdampak memiliki popularitas dan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, kampanye edukasi menjadi kunci dalam menjelaskan pentingnya boikot ini sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Peran Konsumen:

Konsumen memiliki peran besar dalam kesuksesan kampanye boikot ini. Dengan membuat pilihan bijak dalam berbelanja, mereka dapat menyuarakan keberpihakan terhadap perdamaian dan keadilan di Timur Tengah.

Fatwa haram terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel oleh MUI menciptakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terkait konflik di Timur Tengah. Meskipun boikot dapat menjadi bentuk ekspresi solidaritas, penting untuk menjaga dialog dan pemahaman yang mendalam mengenai situasi konflik tersebut. Semoga langkah-langkah ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya mencapai perdamaian di kawasan tersebut.